WILAYAH Kelurahan Kukusan, Depok, Jawa Barat kini
berkembang sebagai kampung kos-kosan. Kondisi tersebut sebenarnya sudah mulai
menggeliat ketika kampus UI dibangun. Para mahasiswa UI yang berdatangan dari
seluruh penjuru Nusantara membutuhkan tempat tinggal saat kuliah.
Luas wilayah
Kelurahan Kukusan 357 hektare. Dari jumlah itu, 104 hektare dipakai untuk
kampus UI.
Menurut
Lurah Kukusan , terdapat tiga RW yang dipenuhi
anak-anak kos. Tidak hanya mahasiswa UI namun juga mahasiswa Universitas
Gunadarma dan Bina Sarana Informatika (BSI).
Kampung ini memang lumayan nyaman
untuk ditinggali dan sangat strategis, sehingga tidak banyak waktu yang
terbuang untuk mencapai kampus.
Meski
demikian, jumlah kamar kos yang ada di Kukusan hingga sekarang tidak terdata.
“Kami kesulitan mengumpulkan para pemilik rumah kos, karena rata-rata mereka
adalah orang Jakarta yang jarang sekali datang ke Kukusan,” jelas Pak Lurah.
Pak Lurah mengaku sudah berkali-kali
memanggil para pemilik kos. “Tapi nggak ada yang hadir. Padahal Dispenda Depok
selalu meminta datanya karena mereka mau dikenai pajak,” akunya.
Dijelaskan,
rumah-rumah kos di kawasan itu memang kebanyakan hanya berpenghuni penyewa.
Bangunannya pun sengaja dirancang khusus untuk kos-kosan. Satu rumah rata-rata
memiliki puluhan pintu kos. “Bahkan sudah ada permohonan untuk membangun rumah
kos sebanyak 200 pintu. Lokasinya di seberang stadion. Itu satu pemilik lho,”
ungkapnya.
Tak
hanya itu, sebelumnya sudah ada pengembang yang memang membangun perumahan
khusus untuk rumah kos. Namanya Pondok Kukusan Permai. Dalam kompleks tersebut,
ada 300-an rumah yang semuanya dihuni oleh pengontrak. Tak ada rumah yang
dijual.
“Enak
tempatnya. Saya pernah tinggal di situ. Waktu itu satu rumah dua kamar tidur
harga sewanya cuma Rp550.000 per bulan. Pengembangnya juga bikin danau buatan
untuk wisata. Anak-anak suka main sepeda air di sana,” ungkap Agus, warga
Bojong Gede.
Para penyewa
rumah di Pondok Kukusan Permai umumnya juga merasa nyaman tinggal di sana.
Tidak ada rasa minder, karena mereka semua sama-sama pengontrak. Akses
kendaraan pun cukup mudah. “Begitu keluar kompleks, ada angkot 04,” imbuhnya