Selasa, 29 Oktober 2013

KUKUSAN = KAMPUNG KOS - KOSAN

WILAYAH Kelurahan Kukusan, Depok, Jawa Barat kini berkembang sebagai kampung kos-kosan. Kondisi tersebut sebenarnya sudah mulai menggeliat ketika kampus UI dibangun. Para mahasiswa UI yang berdatangan dari seluruh penjuru Nusantara membutuhkan tempat tinggal saat kuliah. 

Luas wilayah Kelurahan Kukusan 357 hektare. Dari jumlah itu, 104 hektare dipakai untuk kampus UI.

Menurut Lurah Kukusan ,  terdapat tiga RW yang dipenuhi anak-anak kos. Tidak hanya mahasiswa UI namun juga mahasiswa Universitas Gunadarma dan Bina Sarana Informatika (BSI).
Kampung ini memang lumayan nyaman untuk ditinggali dan sangat strategis, sehingga tidak banyak waktu yang terbuang untuk mencapai kampus.
Meski demikian, jumlah kamar kos yang ada di Kukusan hingga sekarang tidak terdata. “Kami kesulitan mengumpulkan para pemilik rumah kos, karena rata-rata mereka adalah orang Jakarta yang jarang sekali datang ke Kukusan,” jelas Pak Lurah.
Pak Lurah  mengaku sudah berkali-kali memanggil para pemilik kos. “Tapi nggak ada yang hadir. Padahal Dispenda Depok selalu meminta datanya karena mereka mau dikenai pajak,” akunya.

Dijelaskan, rumah-rumah kos di kawasan itu memang kebanyakan hanya berpenghuni penyewa. Bangunannya pun sengaja dirancang khusus untuk kos-kosan. Satu rumah rata-rata memiliki puluhan pintu kos. “Bahkan sudah ada permohonan untuk membangun rumah kos sebanyak 200 pintu. Lokasinya di seberang stadion. Itu satu pemilik lho,” ungkapnya.

Tak hanya itu, sebelumnya sudah ada pengembang yang memang membangun perumahan khusus untuk rumah kos. Namanya Pondok Kukusan Permai. Dalam kompleks tersebut, ada 300-an rumah yang semuanya dihuni oleh pengontrak. Tak ada rumah yang dijual.
“Enak tempatnya. Saya pernah tinggal di situ. Waktu itu satu rumah dua kamar tidur harga sewanya cuma Rp550.000 per bulan. Pengembangnya juga bikin danau buatan untuk wisata. Anak-anak suka main sepeda air di sana,” ungkap Agus, warga Bojong Gede.

Para penyewa rumah di Pondok Kukusan Permai umumnya juga merasa nyaman tinggal di sana. Tidak ada rasa minder, karena mereka semua sama-sama pengontrak. Akses kendaraan pun cukup mudah. “Begitu keluar kompleks, ada angkot 04,” imbuhnya

2 komentar:

  1. mantap dong, betah kalau lingkungannya nyaman gitu

    BalasHapus
  2. untuk daerah depok 2, dapat kunjungi kost2an kami ..
    di kostdepok.com .. kost khusus putra ..

    sukses selalu

    BalasHapus